IST
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Antusiasme masyarakat Kabupaten Sinjai dalam mengikuti kegiatan skrining Tuberkulosis (TBC) menjadi sorotan utama dalam pelaksanaan deteksi dini yang digelar selama tiga hari, 9–11 Desember 2025. Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya kesehatan, tetapi juga menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan warga dapat mempercepat pengendalian penyakit menular.
Dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, MARS, kegiatan skrining dilaksanakan di dua lokasi, yakni RSUD Pratama Bulu Paccing dan Gedung Labkesda Dinas Kesehatan. Dengan target awal 300 peserta, jumlah partisipan justru melampaui ekspektasi, mencapai 315 orang.
Peserta yang hadir berasal dari kelompok berisiko tinggi, seperti kontak erat pasien TBC, penyandang HIV, penderita diabetes, perokok, individu dengan malnutrisi atau stunting, serta warga dari kawasan padat penduduk. Tingginya partisipasi ini menunjukkan bahwa edukasi dan pendekatan yang dilakukan pemerintah daerah telah membuahkan hasil positif.
“Deteksi dini adalah langkah paling strategis dalam memutus rantai penularan TBC. Kami sangat mengapresiasi kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk memeriksakan diri,” ujar dr. Emmy dalam sambutannya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program skrining tidak hanya diukur dari jumlah kasus yang ditemukan, tetapi dari seberapa luas jangkauan deteksi dini terhadap kelompok rentan. Dengan jumlah penderita TBC di Sinjai mencapai 523 orang pada tahun 2025, upaya ini menjadi sangat krusial. (iad)
