IST
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai terus memperkuat barisan garda terdepan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Melalui kegiatan Training of Trainer (ToT) Stunting yang dirangkaikan dengan Seminar Berkelanjutan Lintas Sektor, Dinas Kesehatan Sinjai membekali para pelaku lapangan dengan keterampilan dan pemahaman strategis untuk menjadi agen perubahan di wilayah masing-masing.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, MARS, ini menghadirkan peserta dari berbagai sektor. Antara lain, tenaga kesehatan, petugas gizi, kader PKK, TPPS, hingga lembaga sosial keagamaan. Pendekatan lintas sektor ini menjadi bukti bahwa penanganan stunting bukan hanya urusan medis, tetapi juga persoalan sosial, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
“Yang kita bangun hari ini bukan hanya kapasitas teknis, tapi juga semangat kepemimpinan lokal. Setiap peserta ToT adalah calon penggerak perubahan di komunitasnya,” ujar dr. Emmy dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa keberhasilan penurunan stunting sangat bergantung pada kualitas intervensi di tingkat akar rumput. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi, tetapi juga untuk membangun jejaring kerja yang solid antar pemangku kepentingan.
ToT ini juga menjadi ruang berbagi praktik baik dan strategi adaptif dalam menghadapi tantangan lapangan, mulai dari edukasi keluarga, deteksi dini risiko stunting, hingga penguatan sistem rujukan. Dengan bekal ini, para peserta diharapkan mampu menjadi pendamping teknis yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif dalam mencegah stunting sejak dini.
Pemerintah Kabupaten Sinjai menargetkan bahwa melalui pelatihan berkelanjutan dan kolaborasi multisektor, akan lahir generasi pelopor yang mampu mengawal transformasi kesehatan anak secara berkelanjutan. Karena bagi Sinjai, membangun generasi bebas stunting adalah investasi jangka panjang untuk masa depan daerah yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing. (iad)
