
Kepala Dinas Pendidikan Sinjai Irwan Suaib membuka kegiatan fasilitasi komunitas di Auditorium Andi Azikin, Kamis (4/9/2025)
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi pendidikan daerah dengan menggelar kegiatan Fasilitasi Komunitas Belajar tingkat SD dan SMP.
Berlangsung selama dua hari sejak Kamis (4/9/2025), kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi para pendidik untuk memperkuat kapasitas, berbagi praktik baik, dan membangun ekosistem pembelajaran yang kolaboratif.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, di Gedung Andi Azikin, dan dihadiri oleh pejabat eselon III serta para pendamping satuan pendidikan.
Sebanyak 454 peserta yang terdiri dari guru dan perwakilan komunitas belajar dari berbagai sekolah mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
Menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Nurhikmah H. Arsal, M.Pd., dari Universitas Negeri Makassar (UNM), fasilitasi ini menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan peningkatan mutu pendidikan berbasis komunitas.
“Guru bukan hanya pelaksana kurikulum, tetapi juga inovator di ruang kelas. Melalui komunitas belajar, kita dorong mereka untuk saling menginspirasi, berbagi solusi, dan menciptakan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa,” ujar Irwan Suaib dalam sambutannya.
Ketua Panitia, Abdul Wahid Latif, menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membentuk komunitas belajar yang berkelanjutan, di mana guru dapat terus berkembang secara profesional melalui kolaborasi dan refleksi bersama.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan di dua lokasi, yakni Auditorium Andi Azikin untuk peserta tingkat SD sebanyak 322 orang, dan Hotel Rofina Sinjai untuk peserta tingkat SMP sebanyak 132 orang. Di masing-masing lokasi, peserta mengikuti sesi diskusi, praktik reflektif, dan pemetaan tantangan pembelajaran yang dihadapi di lapangan.
Disdik Sinjai pun berharap kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya gerakan pendidikan yang lebih dinamis, inklusif, dan berbasis kekuatan lokal. Guru bukan hanya pendidik, tetapi juga pemimpin pembelajaran yang mampu membawa perubahan nyata di sekolah dan masyarakat. (iad)