
Banjir merendam ruas jalan Tondong dan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara, Kamis (12/6/2025)
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Cuaca ekstrem yang disertai dengan hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten Sinjai. Hal ini berdampak terhadap terjadinya peristiwa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah.
Hujan melanda sembilan kecamatan Kabupaten Sinjai sejak Rabu, 11 Juni kemarin. Kondisi ini menyebabkan terjadinya banjir di beberapa ruas jalan, pemukiman warga dan fasilitas publik di Kelurahan Balangnipa dan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara.
Banjir juga terjadi di Kelurahan Samataring Kecamatan Sinjai Timur dan Dusun Lamberasa Desa Pattongko, Kecamatan Tellu Limpoe. Ketinggian air di titik ini setinggi pinggan orang dewasa dan sulit dilalui kendaraan motor.
Bukan hanya itu, tanah longsor juga terjadi di Dusun Lappa Desa Saotanre, Kecamatan Sinjai Tengah. "Ada juga areal persawahan sekitar 2 hektare terendam banjir tapi untuk selengkapnya nanti setelah kami melakukan assesment," kata Analis Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai, Andi Octave, Kamis (12/6/2025).
Sebelumnya, Kepala BPBD Sinjai mengeluarkan imbauan kewaspadaan khusus bagi wilayah Kecamatan Sinjai Barat dan Sinjai Borong. Peringatan ini sesuai dengan petunjuk dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang mencatat peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Sulawesi Selatan.
“Kabupaten Sinjai termasuk dalam daftar wilayah yang harus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap curah hujan tinggi. Oleh karena itu, imbauan ini kami keluarkan agar masyarakat lebih waspada,” ujar Kepala BPBD Sinjai, Budiaman.
Imbauan berlaku mulai 11 hingga 20 Juni 2025 dengan status tentatif, mulai dari waspada hingga awas, tergantung perkembangan cuaca. Selain Kecamatan Sinjai Barat dan Sinjai Borong, beberapa wilayah lain seperti Bulupoddo, Pulau 9, Sinjai Selatan, Sinjai Tengah, Sinjai Timur, Tellulimpoe, serta Sinjai Utara juga masuk dalam kategori siaga.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Sinjai mengerahkan tim satgas untuk melakukan pembersihan drainase dan pemantauan lingkungan guna mengurangi risiko bencana seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang. Selain itu, masyarakat diminta ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan serta segera melapor ke instansi terkait jika terjadi bencana.
“Kami berharap warga tetap waspada dan ikut serta dalam menjaga lingkungan serta mengikuti perkembangan cuaca terbaru. Kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam mitigasi bencana,” tambah Budiaman. (iad)