
Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif
JEJAKINFO.COM, SINJAI – Di tengah tekanan fiskal akibat pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai menunjukkan keberanian fiskal dan keberpihakan sosial yang kuat dengan tetap mempertahankan insentif bagi ribuan petugas keagamaan.
Hal ini ditegaskan oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setdakab Sinjai, A. Irwansyahrahi Yusuf, saat menghadiri Wisuda Santri XII Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang digelar oleh PD IPARI Sinjai di Alun-Alun Sinjai Bersatu, Selasa (23/12/2025).
“APBD 2026 kita mengalami tekanan luar biasa, lebih dari Rp196 miliar TKD dipangkas. Tapi satu hal yang tidak kami sentuh adalah hak 3.254 petugas keagamaan. Itu tetap kami jaga,” tegas Irwansyahrahi di hadapan ribuan warga yang hadir.
Ia menjelaskan bahwa efisiensi dilakukan di berbagai sektor, mulai dari belanja modal, perjalanan dinas, hingga penyesuaian proyek infrastruktur. Namun, program RAMAH Keagamaan—yang menjadi salah satu janji politik Bupati Hj. Ratnawati Arif dan Wakil Bupati A. Mahyanto Mazda—tetap menjadi prioritas utama.
Menurut Irwansyahrahi, keputusan ini mencerminkan arah kebijakan yang berpihak pada pembangunan manusia, bukan semata pembangunan fisik. “Ibu Bupati sangat menekankan bahwa membangun akhlak dan karakter generasi muda adalah investasi jangka panjang. Ini bukan soal popularitas, tapi soal masa depan Sinjai,” ujarnya.
Langkah ini sejalan dengan visi besar Pemkab Sinjai dalam mewujudkan “Sinjai Maju, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan” melalui pendekatan yang menempatkan nilai-nilai keagamaan sebagai fondasi pembangunan daerah.
Dengan tetap mengalokasikan insentif bagi petugas keagamaan di tengah keterbatasan anggaran, Pemkab Sinjai menegaskan bahwa keberpihakan terhadap nilai-nilai moral dan spiritual bukan sekadar retorika, melainkan komitmen nyata yang dijalankan dengan konsistensi dan keberanian. (iad)

