
Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Irwan Suaib paparkan strategi penanganan ATS di Forum BBPMP Sulsel, Selasa (30/9/2025)
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Di tengah tantangan pendidikan di daerah, Kabupaten Sinjai menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari ruang kelas.
Melalui gerakan Tasikolasi (Ayo Sekolah Lagi), sebanyak 4.328 Anak Tidak Sekolah (ATS) berhasil kembali mengenyam pendidikan formal dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Kisah inspiratif ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, saat menjadi narasumber dalam kegiatan “Pengembangan Strategi Penuntasan Wajib Belajar dengan Pendekatan Asimetris” yang digelar oleh BBPMP Provinsi Sulawesi Selatan di Aula Sipurio, Makassar.
“Kami percaya bahwa guru bukan hanya pengajar, tapi juga penggerak perubahan sosial. Mereka adalah ujung tombak dalam penanganan ATS di Sinjai,” ujar Irwan, Selasa (30/9/2025).
Gerakan Tasikolasi melibatkan 2.535 guru sebagai orang tua angkat dan 200 guru non-ASN sebagai tutor angkat balibolae, yang secara aktif mendampingi anak-anak ATS dalam proses belajar dan adaptasi.
Pendataan dilakukan melalui aplikasi digital yang dikembangkan khusus, dengan dukungan 452 tenaga pendidik non-ASN yang telah mengikuti pelatihan intensif.
Hasilnya bukan sekadar angka. Di balik 4.328 anak yang kembali bersekolah, terdapat ribuan kisah perjuangan, pendampingan, dan harapan baru. Para guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi figur pendukung emosional dan sosial bagi anak-anak yang sebelumnya terputus dari pendidikan.
Irwan menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor, mulai dari camat, kepala desa, kepolisian, TNI, Kementerian Agama, organisasi kepemudaan, hingga Baznas. Namun, ia menekankan bahwa peran guru tetap menjadi fondasi utama.
“Sinergi itu penting, tapi semangat para guru adalah bahan bakarnya. Mereka yang turun langsung, mengetuk pintu rumah, dan mengajak anak-anak kembali ke sekolah,” tutup Irwan dengan penuh haru. (iad)