
Dinas Kesehatan Sinjai menggelar kegiatan review program kusta di Aula Pertemuan Wisma Sandika, Kamis (7/8/2025)
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Kesehatan terus memperkuat upaya eliminasi penyakit kusta dengan mengedepankan pendekatan kolaboratif dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Review Program Kusta yang digelar di Aula Pertemuan Wisma Sandika, melibatkan Kepala Puskesmas dan pengelola program kusta dari seluruh wilayah Sinjai.
Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian program, mengidentifikasi tantangan lapangan, serta merumuskan strategi percepatan eliminasi kusta secara terintegrasi. Didukung oleh Yayasan NLR Indonesia, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Konsultan NLR.
Kepala Bidang P2P Akhirani memaparkan situasi terkini kusta di tingkat nasional dan daerah. Ia menyebut, pada tahun 2023, sebanyak 14.376 kasus baru kusta ditemukan di Indonesia, dengan 8,2 persen di antaranya merupakan anak-anak.
Di Sulawesi Selatan, tahun 2023 tercatat 817 kasus baru. Sementara di Kabupaten Sinjai, pada tahun 2024 terdapat 50 pasien terdaftar.
"Penyakit Kusta saat ini masih menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan, dan ketahanan nasional," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Sinjai telah menyusun Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Kusta Tahun 2025–2030, dengan target eliminasi kusta pada 2030 dan Zero Leprosy pada 2033. RAD ini menjadi acuan strategis dalam pelaksanaan program di tingkat daerah.
Akhirani memberikan apresiasi kepada para pengelola program kusta di Puskesmas yang telah aktif melakukan penemuan kasus secara aktif (Active Case Finding) dan pemberian kemoprofilaksis sebagai langkah pencegahan. Ia berharap pertemuan ini menjadi ruang berbagi praktik baik dan memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini yakni, Konsultan Yayasan NLR Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinkes Sinjai. (iad)