terkini

Iklan

Silaturahmi Nasional Bija Raja La Patau, Iqramulyo Dorong Jadi Fondasi Pembangunan

Jejak Info
Sabtu, 12 Juli 2025, 22:13 WIB Last Updated 2025-07-13T01:06:23Z

Anggota DPRD Sinjai, Iqramulyo Nugroho (tengah) saat menghadiri Silatnas Keluarga Besar Bija Raja Lapatau Matanna Tikka Matinroe ri Naga Uleng, Sinjai Barat, Sabtu (12/7/2025) 

JEJAKINFO.COM, SINJAI
-- Silaturahmi Nasional (Silatnas) Keluarga Besar Bija Raja La Patau Matanna Tikka Puatta Matinroe ri Naga Uleng yang digelar di Manipi, Kecamatan Sinjai Barat, pada 12–13 Juli 2025, menjadi lebih dari sekadar temu keluarga. Ia menjelma menjadi panggung rekonsiliasi identitas budaya dan penguatan diplomasi adat di tengah arus globalisasi.


Anggota DPRD Kabupaten Sinjai, Iqramulyo Nugroho, yang turut menghadiri kegiatan tersebut, menegaskan bahwa forum silaturahmi ini adalah ruang penting untuk merevitalisasi nilai-nilai adat dan merawat memori kolektif atas jejak sejarah Kerajaan Bone. “Tradisi bukan warisan yang dibekukan, tetapi terus hidup dan berkembang seiring zaman,” ujarnya.


Rangkaian acara seperti pementasan teater, pembacaan sejarah, bedah buku, hingga pemilihan pengurus kerukunan menjadi medium afirmasi identitas dan edukasi lintas generasi.


Hari kedua, Ninggu, 13 Juli 2025, peserta mengikuti penjelasan silsilah keturunan secara mendalam, perkenalan antar rumpun keluarga, pembentukan wadah kekerabatan sekaligus pemilihan pengurus kerukunan, serta pembacaan hasil keputusan dan rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan tersebut.


Iqramulyo memandang Silatnas ini sebagai modal sosial yang dapat memperkuat koneksi antar keturunan raja, sekaligus membuka ruang kerja sama lintas daerah berbasis nilai kearifan lokal.


“Di era yang serba digital, menjaga identitas budaya adalah bentuk diplomasi yang tak kalah penting. Tradisi yang tertata baik bisa menjadi fondasi dialog sosial, bahkan kerja sama pembangunan,” tambahnya.


Ia mendorong agar Silatnas semacam ini diperluas cakupannya, dilibatkan dalam peta kebijakan kebudayaan daerah, dan didorong menjadi bagian dari ekosistem pariwisata berbasis budaya. Sinjai, menurutnya, memiliki warisan sejarah yang kaya, dan kegiatan seperti ini dapat menjadi atraksi budaya unggulan.


Dengan keterlibatan aktif pemuda, pelaku seni, akademisi, dan pemerintah daerah, Silaturahmi Nasional Bija Raja La Patau menjadi contoh bahwa pelestarian adat tidak harus bersifat seremonial, melainkan juga berdampak pada struktur sosial dan pembangunan berkelanjutan. (iad)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Silaturahmi Nasional Bija Raja La Patau, Iqramulyo Dorong Jadi Fondasi Pembangunan

Iklan Bawah