
Kantor Bupati Sinjai (IST)
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis 10 Kabupaten termiskin di Sulawesi Selatan. Kabupaten Sinjai tidak masuk di dalamnya karena tingkat kemiskinan Kabupaten berjuluk Bumi Panrita Kitta" ini rendah.
Berdasarkan data BPS yang dirilis melalui dokumen Sulawesi Selatan dalam angka tahun 2025 menempatkan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) tertinggi angka kemiskinannya yakni 12,41 persen.
Lalu, disusul Jeneponto 11,82 persen di urutan kedua dan Luwu 11,70 persen di posisi ketiga. Kemudian, Enrekang di urutan keempat dengan angka 11,25 persen, Luwu Utara urutan kelima dengan 11,24 persen, dan Kepulauan Selayar urutan keenam dengan 10.79 persen.
Di urutan ketujuh diisi oleh Tana Toraja dengan angka 10,79 persen, Toraja Utara posisi kedelapan dengan persentase 10,73 persen, Bone di posisi sembilan dengan persentase 9,58 persen, dan Maros di posisi kesepuluh dengan 9,32 persen.
Kabupaten Sinjai berada di posisi keempat belas dengan persentase 7,82 persen. Angka kemiskinan Kabupaten Sinjai ini turun dari tahun sebelumnya, bahkan sejak lima tahun terakhir.
Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif menegaskan bahwa capaian tersebut lahir dari komitmen untuk memberdayakan masyarakat dari segala lini. Melalui program-program penguatan UMKM, perlindungan sosial, dan akses layanan dasar yang inklusif, pemerintah daerah mempertegas perannya sebagai motor perubahan.
"Setiap langkah yang kami ambil adalah upaya nyata menghadirkan keadilan sosial. Program bantuan bukan sekadar distribusi, melainkan investasi masa depan warga," ujar Ratnawati.
Dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan seluruh tingkat pemerintahan dari kabupaten hingga desa, Sinjai membuktikan bahwa pembangunan yang berpihak pada rakyat bukan slogan, melainkan strategi kerja nyata. (*)
Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif mengatakan, penurunan angka kemiskinan yang signifikan sebagai hasil dari implementasi berkelanjutan program-program prioritas pengentasan kemiskinan.
Sehingga, dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran perangkat daerah yang telah bekerja keras dalam merealisasikan berbagai inisiatif pembangunan sosial dan ekonomi.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran pemerintah, mulai tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa yang telah bersama-sama menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat. Penurunan angka kemiskinan ini adalah hasil kerja kolektif yang patut dibanggakan,” ujarnya, Minggu (22/6/2025).
Mantan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sinjai ini memastikan bahwa program-program unggulan akan terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Seperti, penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui pelatihan, akses permodalan, dan pembinaan usaha.
Kemudian pemberian bantuan sosial kepada masyarakat rentan, dan gerakan pangan murah untuk menjaga daya beli masyarakat. Termasuk diantaranya layanan BPJS Kesehatan gratis, bantuan seragam sekolah gratis bagi siswa kurang mampu, serta berbagai bantuan dasar lainnya yang mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Bupati menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus hadir dalam setiap denyut kehidupan masyarakat. “Kami tidak akan berhenti berikhtiar demi mewujudkan Sinjai yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” tutupnya. (iad)