Jenazah Ambo Bennu sebelum dimakamkan di Kompleks Pemakaman Sharaya.
JEJAKINFO.COM, MAKKAH -- Matahari siang menyinari Kompleks Pemakaman Sharaya, tempat peristirahatan terakhir bagi Ambo Bennu bin Petta Nini, seorang jemaah haji asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Tidak ada tangisan yang pecah, tidak ada ratapan yang menggema, hanya doa yang mengalir lirih dari mereka yang mengiringi kepergiannya.
Ambo Bennu, Ketua Regu 5 Rombongan 2 Jemaah Haji Kloter 3 Embarkasi Makassar (UPG), menghembuskan napas terakhirnya di Saudi National Hospital, Makkah, akibat sakit jantung.
Ia telah menempuh perjalanan panjang menuju Tanah Suci, membawa harapan besar untuk menyempurnakan ibadahnya. Namun, takdir berkata lain, ia berpulang sebelum sempat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji.
Jenazahnya disalatkan di Masjidil Haram, tempat yang menjadi impian setiap Muslim untuk beribadah. Di antara jutaan jemaah yang bersujud, doa-doa dipanjatkan untuknya, mengiringi langkah terakhirnya menuju pemakaman.
Tepat pukul 13.00 Waktu Arab Saudi (WAS), usai salat Dzuhur, ia dimakamkan di Blok 1, Kobor 148, Kompleks Pemakaman Sharaya.
Pemakaman di Sharaya bukan seperti di tanah kelahirannya. Tidak ada nisan yang berdiri tegak, tidak ada taburan bunga sebagai tanda penghormatan terakhir.
Makam di sini berbentuk bunker bawah tanah, tempat jenazah diletakkan di sisi tembok sebelum ditutup dengan balok beton dan pasir. Prosesi ini diikuti oleh H. Ahmad Daeng Tipu Pintu, seorang petugas haji daerah, serta beberapa jemaah dari Kloter 2 dan 3 yang merupakan keluarga almarhum.
Ketua Kloter 3 UPG Makassar, Rizkan Fajar, menyampaikan bahwa pemakaman ini adalah bagian dari komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pelayanan maksimal kepada jemaah haji Indonesia.
"Mudah-mudahan almarhum mendapatkan pahala ibadah haji meskipun belum sempat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah," ujarnya penuh harap. (*)
