Ilustrasi
JEJAKINFO.COM, SINJAI — Pemerintah Kabupaten Sinjai semakin serius dalam memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam menangani penyakit kusta. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai, pelatihan intensif bertajuk On The Job Training (OJT) Program Kusta digelar selama tiga hari, bekerja sama dengan New Leprosy Relief (NLR) Indonesia.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga menekankan pentingnya edukasi dan pendekatan komunitas untuk mengurangi stigma terhadap penyakit kusta.
Dengan melibatkan para tenaga kesehatan dari berbagai puskesmas di Sinjai, program ini memberikan pelatihan langsung di tiga klaster, yakni Puskesmas Kampala, Puskesmas Balangnipa, dan Puskesmas Manimpahoi.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sinjai, Akhriani, peningkatan kapasitas tenaga medis merupakan langkah penting dalam upaya eliminasi penyakit kusta di wilayah ini.
Data tahun 2024 menunjukkan prevalensi kusta di Sinjai masih mencapai 1,85 per 10.000 penduduk, sehingga peningkatan keterampilan tenaga kesehatan dalam deteksi dan pengobatan menjadi prioritas utama.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa tenaga kesehatan di puskesmas memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menangani kusta dengan lebih efektif,” ujar Akhriani.
Selain pelatihan teknis, peserta juga mendapatkan wawasan mengenai regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan penanggulangan kusta, termasuk amanat dari Permenkes No. 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta. Pendekatan yang lebih holistik ini diharapkan mampu memperkuat layanan primer dan mempercepat eliminasi kusta di Kabupaten Sinjai.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, organisasi kesehatan, dan tenaga medis, Dinkes Sinjai optimistis bahwa upaya pengendalian kusta dapat berjalan lebih maksimal, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, serta menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi penderita kusta. (adv)
