Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Irwan Suab menjadi narasumber dalam kuliah perdana FTIK UIAD, Selasa (16/9/2025)
JEJAKINFO.COM, SINJAI – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, tampil sebagai sosok inspiratif dalam Kuliah Umum Perdana Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Tahun Akademik 2025/2026, yang digelar Selasa (16/9/2025) di Auditorium H.M. Amir Said UIAD.
Dengan mengusung materi bertajuk “Pembelajaran Mendalam: Revolusi Kecerdasan Buatan di Era Digital”, Irwan Suaib tidak hanya menyampaikan teori pendidikan, tetapi juga menghidupkan semangat perubahan di tengah mahasiswa dan civitas akademika UIAD.
“Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi transformasi cara berpikir. Kita harus berani keluar dari zona nyaman dan menyambut era digital dengan pola pikir bertumbuh,” tegas Irwan.
Dalam paparannya, ia menekankan bahwa pembelajaran mendalam adalah kunci untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan relevan secara sosial. Ia mengajak mahasiswa untuk menjadi pelaku perubahan, bukan sekadar penonton dalam revolusi teknologi.
Irwan juga menguraikan tantangan pendidikan di era digital, termasuk banjir informasi, disrupsi teknologi, dan tuntutan kompetensi abad ke-21. Ia menyebut bahwa kecerdasan buatan, big data, dan otomatisasi bukan ancaman, melainkan peluang untuk memperkuat kualitas pembelajaran.
“Kalau kita hanya fokus pada nilai ujian, kita kehilangan esensi pendidikan. Pembelajaran mendalam adalah jembatan antara teori dan realitas,” ujarnya.
Tak hanya bicara teknologi, Irwan juga menyentuh sisi humanis pendidikan. Ia menekankan pentingnya growth mindset, keberanian mengambil risiko, dan kemampuan bangkit dari kegagalan sebagai fondasi karakter mahasiswa.
Sebagai kepala dinas, Irwan Suaib juga menegaskan komitmen Dinas Pendidikan Sinjai dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan kolaboratif. Mulai dari peningkatan kompetensi guru, penyediaan infrastruktur digital, hingga kemitraan lintas sektor.
“Hidup itu hanya ada dua pilihan, ambil risiko atau hilang kesempatan. Pendidikan harus berani mengambil langkah maju,” tutupnya. (iad)
