Bupati Sinjai, Ratnawati Arif (tengah) saat membawa materi di kegiatan pelatihan CBIP Dinas Perikanan Sinjai, Selasa (1/7/2025)
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Kabupaten Sinjai tidak hanya berbicara soal laut dan hasil tangkapan, tetapi juga tentang masa depan para penjaga samudra.
Di bawah kepemimpinan Bupati Hj. Ratnawati Arif, Pemerintah Kabupaten Sinjai kini tengah membangun fondasi baru regenerasi nelayan melalui pelatihan berstandar ekspor, sebuah investasi jangka panjang yang menyasar pemberdayaan generasi maritim.
Bertempat di Aula Hotel Grand Rofina, Dinas Perikanan menggelar pelatihan “Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB)” di atas kapal, yang diikuti 100 peserta dari pelaku perikanan tangkap.
Program ini tak hanya menekankan pentingnya menjaga kualitas ikan, namun juga membekali nelayan dengan wawasan kelembagaan, manajemen usaha, hingga strategi peningkatan daya saing produk laut di pasar global.
"Ini bukan sekadar pelatihan teknis. Ini adalah upaya mencetak nelayan baru yang tangguh, profesional, dan memiliki visi jangka panjang," ujar Kepala Dinas Perikanan, Syamsul. Ia menekankan pentingnya sertifikasi sebagai bukti standar mutu dan prasyarat dalam ekspor hasil laut.
Langkah ini diperkuat dengan pelatihan sertifikasi kecakapan melaut yang akan berlangsung dua hari berikutnya, sebuah terobosan penting untuk memastikan bahwa setiap nelayan memiliki lisensi berlayar sesuai regulasi keselamatan dan standar internasional.
Bupati Hj. Ratnawati Arif menegaskan, program ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Pusat serta misi Pemkab Sinjai dalam penguatan ekonomi biru. Menurutnya, laut bukan hanya sumber pangan, tapi juga arena pembangunan manusia.
"Kami ingin memastikan bahwa nelayan kecil tidak tertinggal dalam arus modernisasi. Pelatihan ini menjadi jembatan menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan," ungkapnya.
Dengan dukungan para ahli dari KIPM Makassar, Kesyahbandaran PP Unit Operasional Pelabuhan, dan akademisi UMSI Sinjai, pelatihan ini menjadi kolaborasi strategis lintas sektor. Bukan hanya soal menangkap ikan, tetapi juga membangun masa depan ekonomi maritim dari akar rumput. (iad)
