Dua sapi peliharaan Honda di Kecamatan Sinjai Barat dibeli Presiden Prabowo untuk dikurbankan. (dok: istimewa)
JEJAKINFO.COM, SINJAI -- Di balik megahnya penyembelihan sapi kurban Presiden Prabowo Subianto, ada cerita inspiratif tentang seorang peternak yang mencurahkan tenaga dan hati untuk merawat sapi sejak usia enam bulan. Sosok itu adalah Honda, seorang peternak dari Kecamatan Sinjai Barat yang pecah telur karena dua sapi peliharaanya dibeli Presiden Prabowo.
Dua sapi simental tersebut adalah, bison yang dikurbankan Presiden Prabowo di Kabupaten Kepulauan Selayar dan Bimo sapi piliharaannya juga yang disemebli di Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.
Ketika mendapat kepercayaan untuk memelihara sapi simental milik Irwan Suaib, yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Honda sudah tahu bahwa tugasnya tidak hanya sekadar membesarkan, tetapi juga memastikan sapi tersebut tumbuh dengan sehat dan berkualitas.
Setiap pagi dan sore, ia menyiapkan pakan terbaik, fermentasi jerami, konsentrat alami, hingga ramuan khusus yang ia racik sendiri untuk meningkatkan stamina dan bobot sapi.
"Saya selalu percaya bahwa keberhasilan peternakan itu bukan sekadar soal memberi makan, tetapi bagaimana kita memahami kebutuhan hewan. Saya memperlakukan sapi saya dengan penuh kasih sayang, seperti bagian dari keluarga," ujar Zulkifli, nama asli Honda
Perjuangan selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil. Sapi yang ia pelihara dengan penuh ketelatenan tumbuh menjadi salah satu sapi terbaik di Kabupaten Sinjai, dengan bobot luar biasa lebih dari satu ton. Ketika tim dari perwakilan Presiden Prabowo datang untuk mencari sapi kurban berkualitas, Bimo yang dipelihara Honda pun masuk dalam daftar rekomendasi.
Saat mendapat kabar bahwa sapi peliharaannya terpilih sebagai kurban Presiden, ia tak bisa menyembunyikan rasa haru. "Ini adalah penghargaan terbesar bagi saya. Saya bangga bahwa sapi yang saya pelihara menjadi hewan kurban Presiden, dari awal itu niat saya, siapa pun presidennya," bebernya.
Bagi Honda, keberhasilan ini bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga tentang peternak lokal Sinjai. Ia berharap semakin banyak peternak yang meningkatkan kualitas ternaknya agar daerah mereka terus menjadi pemasok ternak unggulan, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
"Saya ingin peternak lain percaya bahwa dengan kerja keras dan kesabaran, kita bisa menghasilkan ternak berkualitas tinggi. Saya ingin Sinjai dikenal sebagai daerah dengan ternak terbaik di Indonesia," tutupnya dengan penuh semangat. (*)
